Friday, October 15, 2010

Menikmati Air mata..

Aku tidak tahu harus mulai darimana..
Tiba-tiba masalah yang berada di depan mataku menumpuk.
Aku tahu, itu risiko yang harus aku tanggung sendiri, karena berasal dari keputusanku sendri..
Kuliaku yang mulai keteteran, masalah oraganisasi (tentang jadwal), keluarga dan hubunganku..

Aku tak tahu harus bercerita kepada siapa.
Semua orang punya masalahnya masing-masing, termasuk orang-orang yang aku sayangi (walaupun mereka bilang, bahwa mereka akan memberikan waktunya untukku), apakah aku harus menuntut mereka untuk selalu ada buatku?
Tapi bagaimana dengan keadaanku ini?
Apakah masalah ini hanya aku yang membuatnya seolah menjadi berat?

Ketika aku sedang sakit, aku butuh perhatian yang tidak seperti biasanya..
Ya, aku sangat ingin dimanja di saat-saat seperti itu..
Tapi cara orang-orang (yang merasa sudah mengenalku) malah seolah-olah memperlakukanku layaknya orang lain..
Apa aku yang terlalu banyak menuntut mereka?
Lalu apa yang harus aku lakukan?

Aku sempat berpikir untuk benar-benar hidup sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain lagi..
Benar-benar sendiri dan seorang diri..
Karena itu tadi, aku takut untuk dianggap merepotkan (walaupun aku tak ingin begitu) dan tidak mengerti mereka..

Mungkin memang lebih baik aku jalani hidupku sendiri..
Supaya aku benar-benar mampu mengurusi hidup yang ku buat repot sendiri ini tanpa perlu menjadi beban orang lain..
Aku tahu, suatu saat nanti salah dari mereka berkata, "apa yang kamu bicarakan?kamu tidak merepotkan, walau terkadang kamu cukup banyak menuntut.."

Aku hanya bisa meneteskan air mataku..
Aku terlihat lemah ya?
Memang, ya beginilah aku, hidup hanya untuk membuang air mata..

Cuma ini cara yang aku tempuh untuk menenangkan pikiranku..
Menangis, menjauhi orang banyak dan mendengarkan lagu-lagu yang ada di dalam listku..

Aku tak mampu bertahan..
Aku rapuh..
Tapi aku sadar kalau aku tak bisa menuntut semua orang untuk menjadi "milikku"..

Jujur aku tak ingin meninggalkan orang-orang yang aku sayangi, namun sepertinya keadaan ini membuatku berpikir ulang untuk bertahan..

Aku menikmati kesendirianku dan air mata yang jatuh ini..
Walaupun cukup sakit untuk menikmatinya sendiri..